Kamis, 02 Mei 2013

Contoh Penulisan Paragraf Ilmiyah 4


Ulum al tafsir berbeda dengan hermeneutika. Dasar yang sangat fundamental dari perbedaan-perbedaan itu terletak pada konsepsi mengenai sifat dan otoritas teks serta keautentikan dan kepermanenan bahasa maupun pengertian kitab suci tersebut.[1] Umat Islam dengan Ulum al tafsir secara universal mengakui al-Quran sebagai kata-kata Tuhan yang diwahyukan secara verbatim kepada Nabi, banyak yang menghafal dan menuliskan ayat-ayatnya semasa hidup Nabi.[2] Keterpeliharaan al-Quran sebagai kalam Ilahi tidak terbantahkan, karena jelas kesahihan transmisinya dari zaman ke zaman.[3] Tidak mengalami pergantian atau peralihan bahasa, dan tidak terjadi perubahan redaksi (textual corruption and scribal errors).[4] Sebaliknya, dengan ilmu hermeneutika orang-orang Yunani, seperti orang-orang Hindu tidak pernah mempercayai nabi dan wahyu. Pandangan keagamaan, tradisi, dan adat istiadat orang Yunani kebanyakan didasarkan pada mitologi dan spekulasi para filosof mereka yang beragam.[5] Sedangkan Yahudi maupun Kristen, keduanya memiliki kitab yang sejarahnya sangat problematik,[6] telah mengalami pergantian dan peralihan bahasa (dari Hebrew dan Syriac ke Greek, lalu Latin), yang tidak terjamin luput dari kesalahan redaksi.[7] Dengan fakta perbedaan yang sangat mendasar ini, adalah tidak tepat jika menyamakan ulum al tafsir dengan hermeneutika. Al-Quran tidak mengalami adanya campur tangan manusia dari zaman ke zaman sedangkan campur tangan manusia dalam Perjanjian Lama (Torah) dan Perjanjian Baru (Gospels) ternyata didapati jauh lebih banyak ketimbang apa yang sebenarnya diwahyukan Allah kepada Nabi Musa dan Isa a.s.[8]


[1]  Wan Mohd  Nor Wan Daud, Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib al-Attas, Mizan, Bandung, hal. 364.
[2]  Al-Thabari, Jami` al-Bayan, hal. 17-21.
[3]  Lihat penjelasannya dalam buku Prof. Muhammad Mustafa Azami, Sejarah Teks al-Quran Dari Wahyu Sampai Kompilasi, Jakarta, Gema Insani Press, 2005.
[4]  Syamsuddin Arif, Orientalis & Diabolisme Pemikiran, Gema Insani, Jakarta, 2008, hal. 182.
[5]  Wan Mohd  Nor Wan Daud, Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib al-Attas,  hal. 365
[6]  Lihat Profesor Emanuel Tov, The Auchor Bible Dictionary, ed. David Noel Freedman, New York, Doubleday, 1992, hal. 394.
[7] J. Alberto Soggin, sebagaimana dikutip oleh Wan Mohd  Nor Wan Daud, Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib al-Attas, hal. 366
[8]  A. Steward, “Bible”, A Dictionary of Bible, 5 jil., edisi 1910, ed. J. Hasting, hal 1:287

Jalaluddin Rumi, Penyair Sufi Terbesar dari Konya-Persia

          Dua orang bertengkar sengit di suatu jalan di Konya. Mereka saling memaki, “O, laknat, jika kau mengucapkan sepatah makian terh...