zikir |
Zikir dan membaca
Al-Quran adalah bagian dalam mengingat Allah, bersyukur kepada-Nya disetiap
waktu, dengan sebanyak-banyaknya. Dengan mengingat Allah, kita akan merasakan
penjagaan dan pengawasan Allah terhadap kita, hingga makin besarlah tertanam
dalam hatinya keridhaan, keiklasan kelapangan hati dan ketenangan. Ketenangan menjaga kita dari penyakit hati dan fisik.
Dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab 41, Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.”
Mengingat Allah dalam kondisi apapun baik sedang duduk, berbaring. Dalam
Al-Quran surat Ali-Imram 3:191, Allah berfirman
”(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Allah Taala mencela orang yang tidak mau mengambil pelajaran dari
mahluk-mahluk-Nya yang menunjukan kepada zat, sifat, syariat, takdir, dan
tanda-tanda kebesarannya. Allah Ta’ala berfirman,” dan betapa banyaknya
tanda-tanda kebesaran-Nya yang terdapat di langit dan bumi..sedang mereka
menyekutukan Allah,”Allah memuji hamba-hambanya yang beriman,”yang mengingat
Allah ketika duduk, berdiri berbaring. Mereka merenungkan penciptaan langit dan
bumi” sambil berkata.,” Ya Tuhan kami, tidaklah engkau ciptakan ini dengan
sia-sia”Yakni , tidaklah engkau ciptakan mahluk ini dengan main-main , namun
secara hak agar engkau membalas orang-orang yang beramal buruk sesuai dengan
apa yang telah mereka lakukan serta membalas orang yang berbuat baik dengan
balasan kebaikan. (Tafsir Ibnu Katsir Jilid I: 635)
Dengan banyak berzikir kita akan selalu mengingat Allah, kita berharap
hanya kepada Allah yang selalu dekat kepada kita, yang akan mengabulkan
permohonan hambanya yang iklash dan taat kepada perintah Allah dan selalu
berada dalam kebenaran.
Qs. Al-Baqarah :186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Dalam dunia sufi seorang syek menerangkan kepada muridnya bagaimana cara
berbicara kepada Allah,”Seorang syek bertanya kepada darwisnya, apakah ia ingin
berbicara dengan Tuhan, ketika sang darwis mengiyakannya, sang Syek mengajarkan
sang darwis, bahwa setiap kali ia berada dalam kesendirian, ia harus
mengucapkan doa berikut. .Ya ALLAH Tampa-Mu wahai kekasih,
aku tidak bisa tentram, aku tidak dapat menghitung anugerah yang kau limpahkan
kepadaku, Bahkan jika setiap helai rambut dari tubuh ku menjadi lidah, aku
tidak mampu mengucapkan beribu-ribu terimakasih kepadaMu”( Frager R :307)
Seorang muhaddist terkenal Hafizh Ibnu Qayyim rah.a telah menulis sebuah
kitab berbahasa Arab Al-wabilush-Shayyib yang banyak membicarakan manfaat zikir
dibawah ini akan disebutkan secara ringkas dan berurutan faedah zikir yaitu:
(Al-Kandahlawi Rah.a, 2003 :409) Antara lain disebutkan:
1. Zikir menimbulkan kecintaan kepada Allah swt. Dan cinta adalah ruh Islam
pusat agama, juga sumber kebahagiaan dan keselamatan, Barang siapa ingin
mencapai kecintaan sejati kepada Allah, perbanyaklah zikir. Sebagaimana
bermudzakarah, adalah pintu ilmu maka zikir adalah pintu cinta kepada Allah
SWT.
2. Zikir adalah alat kembali kepada Allah SWT, membawa seseorang
menyerahkan diri kepada Allah sehingga secara berlahan-lahan Allah swt menjadi
tempat perlindungan dan bentengnya dari segala hal, ia senantiasa berlindung
kepada Allah dari setiap musibah..
3. Zikir mendekatkan diri kepada Allah swt, sejauh mana ia memperbanyak
zikir kepada Allah sejauh itu ia mendekati Allah, dan semakin ia melalaikan
zikir sejauh itu ia menjauhi Allah swt
4. Zikir Meningkatkan derajat manusia, ia berzikir dikala sehat maupun
sakit, di tempat tidur, di pasar, ketika sibuk dengan kesenangan maupun dalam
keadaan susah. Sehingga hati dipenuhi dengan nur zikir.
5. Nur zikir orang yang selalu berzikir akan selalu menyertai baik ketika
di dunia dikubur, maupun shirat. Dan nur tersebut akan terus berada didepan
orannya sebagai petunjuk sebagai mana firman Allah Surat Al-An’am : 122
Beberapa hadist
Tentang Zikir adalah sebagai Berikut:
1. Barang siapa yang ditimpa kedukaan (kesusahan) dan keresahan, maka
perbanyak mengucapkan ”La Haula Wala Quwwata Illa Billah ( tiada daya dan upaya
kecuali Allah)” (HR Bukhari dari Ibnu Abbas)
2. Barang siapa yang terbiasa
beristigfar, maka Allah akan memberikannya jalan keluar dari setiap kesulitan
yang dihadapinya dan jalan keluar dari segala keresahannya serta memberikannya
rezeki dari jalan yang tiada terduga (HR Abu Dawud)
3. Allah berfirman dalam hadist Qutsi, Aku ada dalam prasangka hamba-Ku kepada-Ku dan aku akan selalu bersamanya
selama ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka aku akan
mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila ia mengingat-Ku dalam kelompok, maka akupun
akan mengingatnya pada satu kelompok yang lebih baik darinya. Apabila ia
mendekati-Ku satu jengkal, maka aku akan mendekatinya sehasta, jika ia
mendekatiku dengan berjalan, maka aku akan mendekatinya dengan berlari (HR
Bukhari dan Muslim).
4. Barang siapa yang mengucapkan ,”Laa
Ilaha Illallah Laa Syariikalah, lahul Mulku Wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli
syai’in qadiir (Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Kepunyaan-Nya
segala kerajaan dan semua syukur dan Dia Maha Berkuasa)” sebanyak seratus kali
dalam seharinya, maka baginya pahala membebaskan sepuluh budak dan akan
dituliskan baginya seratus kebaikan serta dihapuskan darinya seratus kesalahan.
Ia pun akam memiliki perisai dari segala godaan setan pada hari itu hingga sore
menjelang, Tiada seorangpun yang lebih baik darinya kecuali apabila ada
seseorang mengerjakan hal tersebut lebih banyak darinya, Barang siapa yang
mengucapkan ”Subhanallah wa bi hamdihi (Mahasuci Allah dan dengan pujian untuk-Nya)
seratus kali dalam seharinya, maka semua dosa dan kesalahannya akan diampuni
walaupun dosa dan kesalahannya tersebut bagai buih di lautan. (HR Bukhari,
Muslim, dan Tirmidzi)
b. Zikir Menurut Kedokteran
Penelitian tentang doa dan zikir telah banyak dilakukan antara lain menurut
Hawari:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Comstock, GW dan kawan-kawan (1972)
seperti yang termuat dalam Journa of Chronic Diseases, menyatakan bahwa bagi
mereka yang melakukan kegiatan keagamaan secara teratur disertai doa dan zikir,
ternyata risiko kematiannya akibat jantung koroner lebih rendah 50 %, sementara
kematian akibat emphisema (paru-paru ) lebih rendah 56 %, kematian akibat
penyakit hati (cirrhosis hepatis) lebih rendah 74 % dan kematian akibat bunuh
diri lebih rendah 53 %.
2. Penelitian yang dilakukan ilmuwan Larson dan kawan-kawan (1989) terhadap
pasien dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi dibandingkan dengan kelompok
(bukan pasien hipertensi), diperoleh kenyataan bahwa komitmen agama kelompok
kotrol lebih baik dan dikemukakan bahwa kegiatan agama seperti doa, zikir
mencegah seseorang dari hipertensi.
3. Penelitian Levin dan Vanderpool (1989) demikian pula terhadap penyakit
jantung dan pembuluh darah , bahwa kegiatan agama akan memperkecil risiko
menderita penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)
Alfred Tomatis seorang dokter dari Perancis yang lima puluh tahun
mengadakan eksperimen tentang hubungan antara rangsang pendengaran terhadap
tubuh, dimana pendengaran dapat mengotrol regulasi kerja tubuh dalam mengontrol
dan mengendalikan sistem syaraf.
Dalam eksperimen, Alfred menemukan syaraf pendengaran berhubungan dengan
seluruh otot tubuh, dan merupakan alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas
tubuh, and seluruh kerja tubuh dipengaruhi oleh suara, frekwensi suara dari
labirin telinga berhubungan dengan seluruh bagian tubuh seperti jantung,
paru-paru, hati, pencernaan dan usus halus.
1960 seorang ilmuwan bernama Hans Jenny menemukan bahwa efek suara
mempengaruhi bentuk , dan material sel didalamnya. Tahun 1974 seorang peneliti
Fabien Maman and Sternheimer menemukan bahwa setiap bagian dari tubuh mempunyai
system vibrasi. Beberapa tahun kemudian Fabien dan Grimal menemukan bahwa
suara, berefek pada sel kanker khususnya suara yang mempunyai efek yang kuat
terhadap perubahan sel kanker itu sendiri.
Suara Al-Quran yang dilantunkan memberikan frekuensi yang
merangsang sel secara keseluruhan. Suara dari telinga menuju sel otak dan
mempengaruhi kerja otak, dan sel tubuh. Yang hanya dapat dirasakan dengan
pengalaman dan pengulangan.